Saturday, July 31, 2010

Vooo.. whatelse I can do with this blog..

Friday, September 4, 2009

Powernya Ramadan, Masjid usang pun bernapas Kembali



Masjid usang pun bernapas kembali .



Ya ! Datangnya Ramadan masjid masjid usang pun bernapas kembali . Kalau di Malaysia dan di Indonesia banyak surau-surau atau musalla-musalla yang telah usang di kampung kampung dihuni oleh itek dan ayam atau kambing, tetapi saat datangnya Ramdhan surau-surau ini kembali berfungsi.


Kalau di Darul Gufran di Tampines Town, Singapore, hari di luar Ramdan saf salat subuh sekitar empat tetapi menjelang Ramdan bilangan saf sampai menjangkau sepuluh . Kalau satu saf berbaris empat puluh orang, maka dalam sepuluh saf bererti empat ratus orang bersolat subuh berjemaah. Hebatnya Ramadan !




Ini lah Ramadan. Kegembiraan tampak ketara pada wajah wajah manis pengunjung pengunjung masjid di sana sini. Masjid masjid kelihatan makmur dan ceria. Wajah mesra ketara pada petugas petugas dan relawan relawan rumah Allah di celah celah kepenatan menjalankan tugas masing masing. Kalau tak percaya pergilah di Masjid Al-Falah yang terletak di Orchard Road S'pore , anda pasti akan mendengar gelak riang relawan relawan itu sewaktu mereka menjediakan juadah untuk iftar. Hebatnya Ramadan (Istilah orang sekarang Powernya Ramadan).


Ini lah Ramadan . Agak ramai orang yang dengan istiqamah solat berjemah di masjid. Selapas solat mereka duduk dengan khusyuk membaca al-Quraan. Mungkin ada yang khatam al-Quran lebih dari sekali.

Kenapa “Powernya Ramadan” ?. Apa rahsianya ? Mungkinkah rahsianya di dalam hadis di bawah ini.
Maksudnya : “Dibelenggu padanya (Ramadhan) syaitan-syaitan yang jahat/melampau.”

Memang banyak tafsiran dari hadis di atas. Al-Syeikh Muhamad bin Soleh al-Uthaimin ketika ditanya tentang persoalan ini menjawab :
“Di dalam sebahagian riwayat hadis (maksudnya) : “Dibelenggu padanya (Ramadhan) syaitan-syaitan yang degil/derhaka.” Atau (dengan lafaz) Tughallu di sisi al-Nasaie atau yang seumpamanya yang termasuk dalam perkara ghaib yang mana hendaklah kita menerima dan membenarkannya, dan kita tidak membicarakannya lebih daripada yang itu, sesungguhnya inilah yang lebih selamat bagi agama seseorang dan lebih baik untuknya…. kemudian secara zahir dibelenggunya syaitan itu (adalah membawa maksud dibelenggu) daripada memesong/menyesatkan manusia disebabkan banyaknya kebaikan dan (mereka banyak) kembali (bertaubat) kepada Allah dalam bulan Ramadhan.”
(Lihat 1 ) bin-sahak.blogspot
(Lihat 2 ), juga lihat tafsir dari Kitab Fadhail Ramadhan , Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandhalawi



Saturday, August 29, 2009